Keberlanjutan menjadi konsep penting bagi semua industri bisnis untuk dianut. Keberlanjutan ialah tentang mencapai keseimbangan antara lingkungan, pemerataan dan ekonomi. Hal ini dikarenakan, konsep keberlanjutan mengasumsikan bahwa sumber daya memiliki batas dan harus digunakan secara konservatif untuk memastikan generasi mendatang dapat menikmati dan memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Oleh karena itu, praktik berkelanjutan apa pun harus mendukung aspek ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup, kesehatan ekologis, dan melestarikan sumber daya alam.

Meskipun masyarakat umum sudah lebih sadar akan pentingnya konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan, beberapa masalah terkait jadi jauh lebih mendesak karena didorong oleh perubahan iklim, serta pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa isu terkait kesehatan, ketangkasan, dan ketahanan dapat menghancurkan aspek ekonomi. Hal tersebut membuat konsep keberlanjutan kembali menjadi agenda utama pemerintah dan pemimpin lainnya. Konsumen dan klien juga menjadi lebih vokal tentang kekhawatiran mereka seputar masalah keberlanjutan. Pada gilirannya, hal ini dapat meningkatkan ekspektasi tanggung jawab perusahaan, dan mendorong perusahaan terkemuka untuk lebih transparan serta memenuhi komitmen keberlanjutan mereka.

Pentingnya Dekarbonisasi Industri Baja

Industri baja mewakili sebagian besar produk logam dan merupakan bahan penting untuk pembangunan ekonomi. Namun, baja juga merupakan salah satu industri penghasil karbon dioksida terbesar. Menjadi energi-intensif, pembuatan baja menyumbang hampir 10% dari total emisi karbon dunia. Hal ini menjadikan baja sebagai bahan utama untuk inisiatif berkelanjutan global, dan dekarbonisasi-nya menjadi prioritas global. Faktanya, mencapai tujuan perubahan iklim akan membutuhkan dekarbonisasi industri baja.

Tetapi proses dekarbonisasi seluruh industri ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan, karena sifat baja yang dapat didaur ulang dan mudah disortir dari bahan lain, menjadikan baja sebagai target yang sempurna dalam hal keberlanjutan. Pernah dikenal sebagai industri “smokestack”, para pemain penting dalam industri baja telah memahami dampak ekonomi dan sosial yang dapat mereka buat. Oleh karena itu, pengenalan teknologi dan praktik baru untuk menjadi industri yang lebih ramah lingkungan telah menjadi hal biasa. 

Selain itu, pemerintah telah membuat lebih banyak inisiatif karena adanya pergeseran kelestarian lingkungan dari konsep acak menjadi konsep bertahan hidup. Misalnya, Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia telah mengubah target net-zero dari 2070 menjadi 2060, dalam upaya untuk mempercepat transisi ke masa depan yang lebih rendah karbon dan tahan iklim. Dengan demikian, menjadi lebih penting bagi produsen baja untuk meningkatkan konsep keberlanjutan dalam operasi mereka seiring dengan peraturan karbon yang terus berkembang. 

Perjalanan Rendah Karbon untuk Meningkatkan Keberlanjutan Baja

Kemajuan besar dalam teknologi telah terjadi di seluruh dunia, bahkan di industri baja tidak jauh berbeda. Melalui peningkatan kesadaran akan baja yang lebih ramah lingkungan (baja hijau), serta inovasi dan desain lainnya, industri baja membuat beberapa langkah untuk mencapai tujuan akhir dalam hal netralitas karbon. Beberapa kemajuan yang telah dibuat sejauh ini termasuk inovasi dimana pembuat baja mengurangi input bahan baku mereka dengan melebur besi tua. Baja struktural juga didaur ulang karena menghilangkan kebutuhan proses yang bergantung pada batubara, hal ini membuatnya jauh lebih hemat energi dan emisi daripada produksi baja berbasis bijih.

Namun, mengkarbonisasi industri baja sepenuhnya bukanlah proses mudah yang dapat terjadi semalam. Hal ini ditekankan oleh fakta bahwa sebagian besar teknologi untuk baja hijau masih dalam tahap percobaan. Ini berarti bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk membantu transisi yang berkelanjutan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Mengadopsi Teknologi Bersih

Produsen baja perlu memahami bahwa investasi modal awal yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi bersih akan diimbangi dengan manfaat jangka panjang yang dihasilkan. Sebagai permulaan, mengadopsi teknologi bersih ini akan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, terutama mengingat peraturan karbon yang terus berkembang. Beberapa teknologi baru yang dapat diadopsi termasuk – penangkapan karbon dan penggunaan hidrogen hijau yang dihasilkan oleh energi terbarukan. Sementara teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan, ketika akhirnya menjadi lebih canggih, mereka akan menjadi solusi yang layak secara ekonomi dan terukur yang dapat mengurangi risiko keuangan.

2. Meningkatkan Produksi Baja Berkelanjutan

Peningkatan permintaan untuk pasokan baja rendah karbon akan tetap ada, hal ini memungkinkan pemerintah akan meningkatkan permintaan dan menjadi masuk akal bagi produsen baja untuk menghasilkan lebih banyak produk ramah lingkungan untuk memanfaatkan permintaan ini sebelum dibanjiri persaingan. Hal ini terjadi terutama karena tingkat produksi baja hijau saat ini sangatlah terbatas.

3. Merangkul Digitalisasi

Ada evolusi penting dalam digitalisasi. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa perusahaan-perusahaan terkemuka telah memanfaatkan sepenuhnya efisiensi yang dihasilkan oleh digitalisasi tersebut. Dengan demikian, lebih banyak produsen baja harus mengikuti jejak para pemimpin digital ini. Mengapa? Karena dari kekurangan produk hingga jaminan kualitas, dengan memanfaatkan solusi digital dapat meningkatkan produktivitas melalui optimalisasi konsumsi energi, meminimalkan limbah, dan mengendalikan emisi.

4. Mempercepat Transisi dengan Berkolaborasi Bersama Pemangku Kepentingan

Terakhir, produsen baja harus membuat keputusan berdasarkan tuntutan pemangku kepentingan. Dengan menyelaraskannya, langkah perubahan akan lebih cepat dan solusi dapat diciptakan untuk mengatasi tantangan yang kompleks. Oleh karena itu, daripada berfokus pada biaya produksi, berkolaborasi dengan pihak penting lainnya untuk mencapai tujuan baja hijau dan perubahan iklim dinilai lebih penting.

Gunung Prisma Menjawab Hal Mengenai Darurat Iklim

Di Gunung Prisma, kami bertujuan untuk memberikan nilai superior kepada pelanggan dan pemegang saham. Memahami bahwa kebutuhan akan pasokan baja bersifat universal, Gunung Prisma selalu ada untuk membantu klien kami memenuhi kebutuhan baja mereka – bahkan dalam hal baja hijau dan konsep keberlanjutan di dalamnya.

“Untuk melayani klien kami dengan integritas, Gunung Prisma menempatkan inovasi di garis depan bisnis kami. Dengan menciptakan kemitraan yang dapat dipercaya, kami dapat memberikan produk unggulan kepada semua klien. Oleh karena itu, kami secara aktif memanfaatkan keahlian kami untuk memenuhi hal tersebut guna menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan,” hal ini diungkapkan oleh Liwa Supriyanti, direktur Gunung Prisma.

Diketahui bahwa perusahaan yang paling efisien adalah perusahaan yang menghasilkan nilai paling banyak dengan sumber daya paling sedikit – baik itu tenaga kerja dan modal, energi, atau emisi karbon. Gunung Prisma percaya bahwa menjadi holistik adalah salah satu prinsip inti dari operasi sumber daya yang produktif. Oleh karena itu, seluruh organisasi diharuskan terlibat untuk menopang perubahan yang ingin dibawa. Sadar akan peluang untuk sektor baja hijau di Indonesia dan pentingnya ikut serta dalam konsep keberlanjutan, Gunung Prisma terus mencari cara untuk memainkan perannya dalam mendekarbonisasi industri baja agar tetap setia pada komitmen hijaunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *